Pemasaran Jasa Pusdokinfo
Latar Belakang
Perpustakaan
sebagai salah satu lembaga / institusi merupakan salah satu wahana
information resourch; knowledge resourch yang keberadaannya di harapkan
mampu membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahwa
semua kegiatan yang dilakukan selalu mengandung unsur / nilai
pembelajaran, pengembangan iptek bud maupun penunjang penelitian.
Sebagai based of learning keberadaannya senantiasa di harapkan untuk
dapat memenuhi harapan pemustaka dalam memperoleh informasi atau data
yang dibutuhkan. Ketersediaan informasi semakin dituntut sejalan dengan
keinginan masyarakat yang membutuhkannya. Kebutuhan masyarakat akan
informasi yang cepat, akurat, tepat, mudah, murah dan spesifik inilah
yang harus disikapi oleh para pustakawan maupun pengelola perpustakaan.
Sikap yang harus ditunjukan adalah dengan menyediakan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan keinginannya.
Pada dasarnya masyarakat
pengguna perpustakaan (pemustaka) ini akan datang bila ada rasa
ketertarikan. Ketertarikan yang dimaksud bisa diartikan sebagai
keterterikan terhadap tempat, lingkungan, koleksi, pelayanan, dsb. Rasa
ketertarikan akan meningkat menjadi senang apabila kebutuhan dapat
terpenuhi, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dan menimbulkan rasa
senang serta kepuasan, maka pemustaka akan datang kembali.
Pada sisi
lain ada kalanya pemustaka tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan sesuai
dengan keinginan sehingga menjadi kecewa, jengkel, tidak puas, dsb.
Sayangnya bahwa ketidak puasan, kekecewaan yang timbul terkadang tidak
disampaikan kepada petugas. Artinya bahwa tidak ada keluhan yang sampai
pada pengelola perpustakaan. Namun demikian perlu diketahui bahwa dalam
teori pemasaran dikatakan : seorang yang kecewa mewakili 25 orang lain
/pelanggan yang kecewa; 1 (satu) orang kecewa akan bercerita utuk
kepada 15 orang lain maka dapat dibayangkan berapa yang mendengar
berita buruk akibat cerita seseorang yang kecewa. Lebih lanjut
dikatakan bahwa harga 1 orang pelanggan baru setara dengan harga
mempertahankan 5 orang pelanggan lama.
Berdasarkan fenomena tersebut
maka perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi harus dapat
mempertahankan reputasinya dengan melakukan promosi terhadap kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan untuk menarik minat kunjung pemustaka.
Adapun menarik minat pengunjung ke perpustakaan merupakan bagian dari
layanan perpustakaan yang harus diberikan kepada pemustaka.
Pelayanan Perpustakaan
Dalam
Lembaga Administrasi Negara (1998)dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
pelayanan umum adalah segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintahan di pusat, di daerah, dan di lingkungan badan
usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan Moenir
(2001: 26-27) menyatakan bahwa pelayanan umum adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
materiel melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka
usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya, sebagai
proses yang berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi
seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.
Adapun yang dimaksud
dengan layanan perpustakaandalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi
(2004:71) ialah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna.agar
dapat memperoleh: informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari
berbagai media, manfaat berbagi alat bantu penelusuran yang tersedia.
Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam bab V Pasal 14 layanan perpustakaan di sebutkan :
1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.
2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.
3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
4)
Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan
melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
pemustaka.
5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan
standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
pemustaka.
6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar perpustakaan.
7) Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.
Promosi Perpustakaan
Kedatangan
pemustaka ke perpustakaan merupakan tolok ukur pemanfaatan dan
keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat
menunjukkan tampilan yang cantik, cerdas, menarik serta memberikan
layanan yang ramah kepada pemustaka karena keberhasilan perpustakaan
diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat keterpakaian
koleksinya. Persoalannya bagaimana pemustaka mengetahui ketersediaan
koleksi dan aktivitas perpustakaan yang diharapkan dapat membantu dalam
perolehan informasi. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak
sayang”; sehingga perpustakaan perlu memperkenalkan diri dengan segala
aktivitasnya kepada pemustaka melalui promotion of library.
Promosi
perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang dirancang
agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi,
fasilitas, dan produk / layanan yang disediakan.
Menurut Jerome dan Andew tujuan dari promosi adalah untuk :
menarik perhatian, artinya berupaya agar produk yang ditawarkan dapat menimbulkan rasa ketertarikan pelanggan / seseorang.
menciptakan kesan, artinya bagaimana agar pemakai memiliki kesan yang baik terhadap produk kita
membangkitkan
minat, dengan tampilan yang menarik dan menimbulkan kesan yang baik
maka akan dapat meningkatkan minat seseorang untuk mengetahui lebih
lanjut serta mempergunakan, memanfaatkan produk yang telah ditawarkan
memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan diharapkan muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.
Stanley menjelaskan bahwa tujuan promosi adalah untuk :
1. mempengaruhi pengetahuan
2. mempengaruhi sikap & perilaku
3. membujuk untuk menerima konsep
4. pelayanan
5. meperkenalkan ide / barang yang dipromosikan
Pada
dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam
dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung
perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya
pemanfaatan koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Dan
pada akhirnya penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan
layanan yang ramah dapat menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.
Unsur – unsur Promosi
Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :
Bahan
Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki
oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web)
Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.
Petugas
adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi
perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi
Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi
Media /Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi
Sarana / Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.
Bentuk-Bentuk Promosi
1.
Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas
cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum ttg perpustakaan;
informasi ttg koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk ttg subyek2
ttt; informasi ttg jenis perpustakaan
2. Poster merupakans salah
satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3
atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat
dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas
dari orang yang lewat diseputar pemasangan poster.
3. News
Letter merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan
informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang
berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap
harus memuat : editorial, informasi singkat & rinci ttg layanan,
kegiatan, koelksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri
juga ilustrasi/gambar yg menarik atau kuis2.
4. Pembatas Buku =
bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana
memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk
memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca
kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
5.
Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah
terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan
penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi nya
kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan)
6. Pameran
Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud
menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling
jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga
efektif untuk memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
7.
Ceramah merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam
forum tertentu sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi
pembicaraan berkisar tentang kondisi dan layanan perpustakaan serta
kepustakawanan atau how to use the library. Ceramah bisa dilakukan
sebagai salah satu sarana user education
8. Seminar merupakan
kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang
lebih lama serta lebih luas cakupannya.
9. Berbagai Kegiatan di
Perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai, bercerita/dongeng,
penelusuran informasi), wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.
Bahan – bahan Promosi
1. Koleksi Bahan Pustaka (buku, majalah, jurnal, CD)
2. Layanan (jenis – jenis layanan yang diberikan)
3. Fasilitas (internet; foto copy)
Strategi Promosi
1.
Membangun komunikasi dengan pemustaka, merupakan pemanfaatan ilmu
komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan
kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas
dan bahan pustaka yang ada. Beberapa sikap dalam berkomunikasi dapat
ditunjukkan dengan kemampuan memiliki wawasan yang luas, tingginya
integritas dan kemampuan dalam berkomunikasi.
2. Membangun
kerjasama dengan pihak ketiga. Pada dasarnya tidak satupun perpustakaan
yang mampu memberikan layanan berupa pemenuhan semua kebutuhan
pemustaka, oleh karena itu perlu dibangun kerjasama terutama dalam
layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari
atau secara insidentil. Kerjasama dapat dilakukan dengan : instansi
terkait (pendidikan, perpustakaan nasional/provinsi/kabupaten/kota,
pemerintah, penerbit, toko buku) atau dengan lembaga / orang yang
berkompeten dengan perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).
3.
Membuat program promosi yang meliputi : penetapan sasaran/prioritas;
menentukan prosedur /tindakan serta menyusun rencana kerja. Adapun
dalam pembuatan program promosi ini perlu menetapkan pendekatan yang
dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak pribadi atau melalui
penciptaan “suasana” (atmosphere), melalui publikasi atau pemberian
reward.
Kendala yang dihadapi
Dalam proses promosi
layanan perpustakaan dihadapkan pada beberapa kendala yang dihadapi
yaitu kendala dari dalam (perpustakaan, pustakawan) maupun dari luar
(institusi, lemahnya manajemen organisasi, pemustaka, image
masyarakat). Oleh karena itulah maka strategi yang matang, terarah,
cantik, cerdas, bermutu serta terus menerus harus dilakukan dalam
mempromosikan perpustakaan, sehingga fungsi dan manfaatnya dapat
dirasakan oleh masyarakat penggunanya. Oleh karena itu peribahasa “tak
kenal maka tak sayang” dirubah dengan “semakin dikenal, semakin
disayang dan semakin maju.“ Semoga ***
Daftar Bacaan
Kee, Bob, 1989, Planning Library Service, London: Clive Bingley
Kotler, Philip dan Amstrong 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid. Jakarta: Erlangga.
Martoatmojo, Karmidi, 1993, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka .
Mustafa,Badollahi. 2007. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : UT.
Perpustakaan
Nasional RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan
Perguruan Tinggi, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Prawoto, Eddy, 2008, Pelayanan Perpustakaan, PSKP XIV, Unika Soegijapranata : Semarang.
Sulistyo-Basuki,1993, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Widjayanti, Ari & Yuniwati Yuventia. 2009. Undang-Undang Perpustakaan. BP Undip: Semarang
Sumber : http://bukucatatanhitamputih.blogspot.com/2011/09/pemasaran-jasa-pusdokinfo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar